Salah satu aspek penting dalam memahami data untuk keperluan
analisis terutama statistika inferensia adalah Skala Pengukuran. Secara umum terdapat 4 tingkat/jenis skala pengukuran
yaitu :
1. Skala nominal
adalah skala yang hanya mempunyai ciri untuk membedakan skala ukur yang satu
dengan yang lain. Contoh skala nominal seperti tabel dibawah ini :
|
Jenis dan Jumlah buah-buahan yang
|
|
Diproduksi
suatu Daerah pada Tahun 1998
|
|
Jenis
Buah-Buahan
|
Jumlah
|
|
Pepaya
|
2 ton
|
|
Mangga
|
1,5 ton
|
|
Apel
|
1 ton
|
|
Duku
|
1,4 ton
|
|
Manggis
|
1,3 ton
|
|
|
|
Sumber:
Data Buatan
|
|
2. Skala
Ordinal adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk membedakan juga mempunyai
ciri untuk mengurutkan pada rentang tertentu. Contoh
skala ordinal seperti tabel dibawah ini :
|
Penilaian Anggota Kelompok Belajar
“ Bina Pintar “
|
|
Kategori Nilai
|
Banyaknya
|
|
Istimewa
|
6
orang
|
|
Baik
|
18
orang
|
|
Rata-rata
|
15
orang
|
|
Kurang
|
7
orang
|
|
Kurang
sekali
|
0
orang
|
|
Sumber : Data Buatan
|
3. Skala Interval adalah
skala yang mempunyai ciri untuk membedakan, mengurutkan dan mempunyai ciri
jarak yang sama. Contoh, suhu tertinggi pada bulan Desember dikota A, B dan C
berturut-turut adalah 28, 31 dan 20 derajat Fahrenheit. Kita dapat membedakan
dan mengurutkan besarnya suhu, sebab satu derajat Fahrenheit merupakan suatu besaran
yang tetap, namun pada saat suhu menunjukkan nol derajat Fahrenheit tidak
berarti tidak adanya panas pada kondisi tersebut. Hal ini dapat dijelaskan,
misalnya kota A bersuhu 30 derajat Fahrenheit dan kota B bersuhu 60 derajat
Fahrenheit, tidak dapat dikatakan bahwa suhu dikota B dua kali lebih panas dari
pada suhu dikota A, karena suhu tidak mempunyai titik nol murni (tulen).
4. Skala ratio
adalah skala yang mempunyai 4 ciri yaitu membedakan, mengurutkan, jarak yang
sama dan mempunyai titik nol yang tulen (berarti). Contoh : Pak Asmuni
mempunyai uang nol rupiah, artinya pak Asmuni tidak mempunyai uang.
PENYAJIAN
DATA
Secara garis besar ada dua cara
penyajian data yaitu dengan tabel dan grafik. Dua cara penyajian data ini
saling berkaitan karena pada dasarnya sebelum dibuat grafik data tersebut
berupa tabel. Penyajian data berupa grafik lebih komunikatif.
Dilihat dari waktu pengumpulannya,
dikenal dua jenis data yaitu :
Cross
section data adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu.
Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari
waktu ke waktu. Dengan data berkala dapat dibuat
garis kecenderungan atau trend.
Penyajian data dengan tabel
Tabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun
menurut kategori atau karakteristik data sehingga memudahkan untuk analisis
data.
Ada tiga jenis tabel yaitu :
Tabel satu
arah atau satu komponen adalah tabel yang hanya
terdiri atas satu kategori atau karakteristik data. Tabel berikut ini adalah
contoh tabel satu arah.
|
Banyaknya
Pegawai Negeri Sipil
Menurut
Golongan Tahun 1990
|
|
Golongan
|
Banyaknya
(orang)
|
|
I
|
703.827
|
|
II
|
1.917.920
|
|
III
|
309.337
|
|
IV
|
17.574
|
|
Jumlah
|
2.948.658
|
|
Sumber : BAKN, dlm Statistik Indonesia, 1986
|
Tabel
dua arah atau dua komponen adalah tabel yang menunjukkan dua kategori atau dua
karakteristik. Tabel berikut ini adalah contoh tabel dua arah.
|
Jumlah
Mahasiswa UPH menurut
Fakultas
dan Kewarganegaraan 1995
|
|
Fakultas
|
WNI
|
WNA
|
Jumlah
|
|
Fak. Ekonomi
|
1850
|
40
|
1890
|
|
Fak. Teknologi Industri
|
1320
|
10
|
1330
|
|
Fak. Seni Rupa & Design
|
530
|
5
|
535
|
|
Fak. Pasca Sarjana
|
250
|
10
|
260
|
|
Jumlah
|
3950
|
65
|
4015
|
|
Sumber :
Data Buatan
|
Tabel tiga arah atau tiga komponen adalah tabel yang menunjukkan tiga kategori atau tiga
karakteristik. Contoh tabel berikut ini.
|
Jumlah Pegawai Menurut Golongan,
Umur dan
Pendidikan pada Departeman A
Tahun 2000
|
|
Golongan
|
Umur (tahun)
|
Pendidikan
|
|
25 – 35
|
> 35
|
Bukan Sarjana
|
Sajana
|
|
I
|
400
|
500
|
900
|
0
|
|
II
|
450
|
520
|
970
|
0
|
|
III
|
1200
|
2750
|
1850
|
2100
|
|
IV
|
0
|
250
|
0
|
250
|
|
Jumlah
|
2.050
|
4020
|
3720
|
2350
|
|
Sumber : Data Buatan
|
Penyajian
data dengan grafik/diagram
Penyajian data dengan grafik
dianggap lebih komunikatif karena dalam waktu singkat dapat diketahui karakteristik
dari data yang disajikan.
Terdapat beberapa jenis grafik yaitu
:
Grafik
garis (line chart)
Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk
menggambarkan data berkala. Grafik garis dapat berupa grafik garis tunggal
maupun grafik garis berganda.
Grafik
batang / balok (bar chart)
Grafik
batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk
menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal
dan grafik batang ganda.
Grafik
lingkaran (pie chart)
Grafik lingkaran lebih cocok untuk menyajikan data
cross section, dimana data tersebut dapat dijadikan bentuk prosentase.
Grafik
Gambar (pictogram)
Grafik
ini berupa gambar atau lambang untuk menunjukkan jumlah benda yang
dilambangkan.
Grafik
Berupa Peta (Cartogram).
Cartogram
adalah grafik yang banyak digunakan oleh BMG untuk menunjukkan peramalan cuaca
dibeberapa daerah.